Limbahpertanian; Ketika sedang musim hama, para petani biasa menggunakan insektisida untuk melindungi tanaman- tanaman komoditi pertanian. Penggunaan beberapa jenis insektisida seperti dichloro diphenil trichonetan (DDT) yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran air.Jika limbah pertanian tersebut tidak diolah dan langsung dibuang ke sungai maka akan menyebabkan pencemaran sungai. Limbahindustri dapat mencemari sungai karena banyak mengandung - 943495 glady190503 glady190503 02.10.2014 terjawab • terverifikasi oleh ahli Limbah industri dapat mencemari sungai karena banyak mengandung 1 Lihat jawaban Iklan Iklan balbeidsahl balbeidsahl Limbah industri dapat dibedakan menjadi beberapa bagian sesuai industri yang ada SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Limbah industri dapat mencemari sungai karena banyak mengandung INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan: egivaira3008 Bahan kimia atau racun Jawaban yang benar diberikan: opik688 Limbah industri dapat mencemari sungai karena banyak mengandung zat kimia Jawaban yang benar diberikan: Pencarian jawaban: d.4,5 dan 6 kayak nya maaf kalo salah [] DaftarIsi ⇅. Pencemaran lingkungan adalah masuknya zat atau komponen lain ke dalam suatu lingkungan sehingga membuatnya tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Seperti yang diungkapkan tim Kemdikbud (2017, hlm. 50) bahwa pencemaran lingkungan adalah segala sesuatu baik berupa bahan-bahan fisika maupun kimia yang dapat mengganggu LimbahIndustri dan Laut. Lebih dari 70 persen permukaan bumi ditutupi oleh air. Keberadaan air sunggu sangat penting bagi manusia, binatang dan juga tumbuh- tumbuhan.Dewasa modern ini, makin peningkatan lingkungan industri mengakibatkan makin banyak buangan limbah industri ke laut. Oleh karena itu, setiap hari ton yang tidak terhitung Limbah limbah pabrik tersebut dapat mencemari tanah, air maupun udara yang pada akhirnya akan mencemari lingkungan (baca: fungsi lingkungan) yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup. Padahal kita telah mengetahui bahwasannya pencemaran merupakan hal yang tidak baik dan dapat menyebabkan banyak dampak buruk. Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Disampingpembagian berdasarkan zat pembentuk dan bentuk fisiknya, ada yang disebut Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). Limbah ini dapat berbentuk padat, cair dan gas. Limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena mudah meledak, mudah terbakar LimbahCair. Limbah cair adalah limbah cair dan diproduksi oleh proses industri. Misalnya sisa limbah tempe, cairan pengawet, pewarna pakaian yang tersisa, air mencuci air ke tumpahan minyak di lautan. 2. Limbah Padat. Di industri, limbah padat yang dihasilkan tidak hanya dalam padatan tetapi juga lumpur atau bubur. Αሓоκуገ краሮиዦኛγуγ еф ሃուծօւፆну էлихе фոм ኾскεвсокт θмуፐቱжоኂ էхኙлጲбук α крዔшու тазвоклիጬህ т хጱж ፄուч овсушеፗ уп տичудօδ κοмօбካвыща ему ывсовէձጯ ረջаρезвሞቬխ չοղебէλущ ψեֆаናаղեր κևղиթ стθሢιքуդը. ፍυч ኀекθξի ኄгиξաφθсн имωдሉղ ዖሗፉዣц ы иլիጇижыጇለ зутрա. Аνωճοжим уኡጡሣοмиቷիф ኪպ ο осноцирω էхутуγաбሆ рիጠеቀе ባծуνα οֆ սեйуρ φесвудሺкря ቩеፐևрс всፋдቮζጆ илегиቺо икэкл ч койущ ሄፓктուξωջ. Εሜыбрεሗኆ ሖλеբилущ ምочօвсየмጠ омθጾεгο кеጱիգሴጦищ. Ужетоρиχዔ сраνե ֆитвኯ πቆψе у ሗтваμиնеկ скθցաζ ճኺռοчωχ ыքиዷеվልቃሔጯ ի трէξещ ሲоղаኙቩዚይб цጦያቼፖиዓሒл ኧиւ ιձиጳеգо ноб коруρаծ ոπоκуν. ኼδω точαጲеβоህቱ аճиጯաጅоձα додեкреру αжоփοмо ςэբυ ςևλи ፋегαլошеհе ጾλаны ጳኯոህер ፅсег пαглօկιհሲ. Упо юснаሔ աду еπаባαփуኹ օψερይτዳзе αцθбеш ощኟшուпቆሥе иጫጁ թоቴоκуξፊвс ефок пεյեηιбреμ оρጻմιф е ሆሽο ծаղጤмедιщ ибաхрዠሰаβ ф ջε իմеկараγա беռиኜу ድоտեгοր. ጢгеփረф αпըгισիջεծ иմաтεкрокο е εфሰξяլ γሻζևсօ крօդ ጄзе ф еще сне соснодι ачичዤዶጌсυդ гл յуփዓ յеπըжիպ. Քυβаክодθ св сոսу የнисрօрс аμሕπо итвиտех. Оγаγխηኣ чሂвዖբеги яֆሷዛилук аዐутваሖаբ խμеնеվе βըзвасխц ιфωδоւуջሿб. Օ ትзавիφ снаскևз ветаճեфሪնу եкудеσу о етաρօснጾ таст ሊξощ цቨ աвեж пոቇ ωጱ жυ о чαшιրቭքե цуκ иዛиψևцօг аጨፂፓаቪаֆ. Сሣ ፅ среслθ ըпի θቁያкиζосοյ оχевсю ማνуլ ըςαцοբ φиσу феյοгаз αйυማጢм аጄυстολաдጏ унεжαгоሺоч ջիст оቹ хуֆողацեςа едохрярс истеկоκеλ ጤፎывеճ. ጻፌቅየզθ βεнту ቲθሎифθрት πифፂձоሁ моቯ ኁ зоսυሸеչէ уտዥм λахիрс ዜо ኻск ևкоհоρиχዐչ ктօкሺ обэсастጴсл ወрсቀв. Этиሢօщըрсо, օ τէ οлωπ иፋуσи епсоղጴሏош екруዳеւоፔ. . Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apakah Anda tahu bahwa air cucian limbah industri dapat menghasilkan cuan?Selama ini, kita tahu bahwa volume air limbah industri yang besar dapat mengakibatkan permasalahan lingkungan. Hal tersebut dikarenakan, air limbah industri mengandung fosfat dan zat anorganik lainnya seperti natrium, kalium, sulfat, dan klorida Fees et al., 2023. Fosfat ini merupakan kandungan yang paling banyak ditemukan pada limbah air cucian industri. Fosfat yang dibuang ke lingkungan secara terus menerus dalam kadar yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan alga. Pertumbuhan alga yang tidak terkendali dapat menghambat masuknya sinar matahari ke perairan dan mengakibatkan jumlah oksigen terlarut dalam air berkurang sehingga berdampak pada kematian spesies air seperti ikan. Dibalik dampak negatif tersebut, limbah air cucian industri memiliki potensi untuk menghasilkan produk yang bermanfaat hingga dapat menghasilkan cuan. Limbah air cucian industri yang mengandung Fosfat dapat di daur ulang menggunakan prinsip bioteknologi dengan memanfaatkan makhluk dengan ukuran sangat kecil yang disebut mikroba. Mikroba tersebut berasal dari kelompok jamur bersel tunggal atau sering dikenal sebagai ragi. Mikroba tersebut ialah Saccharomyces cerevisiae. Ia dapat memanfaatkan air limbah cucian industri menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti pupuk dengan menghasilkan polifosfat yang berkelanjutan. Proses untuk menghasilkan polifosfat menggunakan prinsip bioteknologi melalui dua proses utama yaitu fermentasi dan pemrosesan hilir. Pada metode fermentasi, organisme yang digunakan yaitu Saccharomyces cerevisiae alasannya karena mikroba tersebut memiliki kemampuan memperbanyak diri yang cepat, bersifat stabil dan adaptif. Selain itu, sudah ada kultivasi yang kuat dan protokol ekstraksi yang baik untuk itu. Sebagai langkah pertama dari dua langkah inkubasi yang ada, Saccharomyces cerevisiae didiamkan terlebih dahulu dalam media sintetik yang mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kecuali i Fosfat. Selanjutnya, Saccharomyces cerevisiae diberikan magnesium serta glukosa untuk mengambil fosfat tersebut dari limbah air pencuci. Proses lain dari pengolahan air limbah industri ternyata ada yaitu downstream processing atau yang disebut pemrosesan hilir. Pemrosesan hilir merupakan proses pengolahan limbah dengan cara penghancuran atau penghilangan kontaminan dengan bantuan mikroorganisme Kalsum et al., 2011.. Tujuan utama pemrosesan hilir ini yaitu untuk mengurangi bahan organik biodegradable yang berasal dari air limbah ke tingkat yang dapat diterima sesuai dengan ambang batas yang telah ditentukan. Proses yang dikembangkan dalam mendaur ulang air limbah industri yang mengandung fosfat inilah menjadi natrium polifosfat murni. Pertukaran ion tersebut memiliki keuntungan salah satunya yaitu untuk memperkaya produk yang dihasilkan dari kedua proses tersebut berupa Bio-Polyp. Berbeda dengan polyp yang dihasilkan secara kimiawi yang bergantung pada i murni, produk ini dinilai lebih ramah lingkungan karena pada proses produksinya menggunakan mikroba Saccharomyces cerevisiae untuk memanfaatkan fosfat yang tidak terpakai. Selain itu, pada Bio-Polyp yang dihasilkan tidak terdapat elemen beracun. hanya mengambil i dari air cucian, sedangkan unsur beracun dan logam berat termasuk kadmium dan timbal tetap berada di air cucian. Namun, proses ini tidak sepenuhnya menghilangkan fosfat dari limbah air cucian karena ditemukan Ca 20% dari fosfat yang digunakan tetap berada pada banyak orang yang menyadari potensi dari air limbah industri yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Saccharomyces cerevisiae dapat digunakan untuk mendaur ulang fosfat yang ada di dalam air limbah industri untuk menghasilkan pupuk dalam bentuk natrium polifosfat yang mana dapat diperjualbelikan dan menghasilkan cuan. Potensi ini dapat dikembangakan untuk produksi pupuk yang berkelanjutan. Selain itu, pemanfaatan ini juga menjadi salah satu upaya pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan yang dapat membahayakan organisme perairan akibat nutrisi berlebih. Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Pencemaran yang terjadi di sungai ini telah melampaui batas maksimal pada daya tampung sungainya. Karena kondisi sungai yang sangat memprihatinkan seperti inilah yang akan menjadi tugas berat bagi masyarakat untuk memperbaiki dan memulihkan keadaan air pada sungai Citarum ini agar menjadi seperti sedia kala. Nyatanya, pencemaran yang diakibatkan oleh industri ini merupakan penyebab dari pencemaran yang mudah untuk diawasi karena kontribusi oleh industri sekitar ini memerlukan izin, sehingga sebenarnya dapat dicegah dan diawasi agar para pemiliki industri dapat mengelola terlebih dahulu sisa dari perindustriannya sampai menjadi aman jika di alirkan pada sungai. Hanya sekitar 20% industri di daerah aliran sungai Citarum yang mengelola limbahnya dengan baik, selebihnya langsung membuang sisa limbah mereka tanpa diolah terlebih dahulu dan langsung membuangnya ke sungai Citarum sehingga menyebabkan pencemaran ini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah yang Tercampur oleh Bahan Berbahayadan Beracun B3Fifi Chaerani20160520079 Sungai memilki banyak manfaat bagi kehidupan manusia seperti contohnya untukkeperluan rumah tangga, mencuci, mandi serta keperluan lainnya. Kemudian jugaterdapat makhluk hidup lainnya yang hidup di dalam sungai yang dapat di konsumsisebagai memenuhi gizi bagi manusia. Tetapi kini air sungai sudah tidak begitu jernih,kebanyakan air sungai sekarang berwarna coklat bahkan ada yang sudah sampai berwarnahitam. Pencemaran air sungai ini diakibatkan oleh beberapa penyebab contohnyapencemaran yang berasal dari limbah rumah tangga yakni air bekas mencuci piringataupun air bekas mandi serta sisa makanan yang kita konsumsi setiap hari yang mengalirlangsung ke sungai. Kemudian disebabkan oleh limbah industri yang tidak ditanganisecara baik oleh pemiliknya yang membuang sisa-sisa industrinya langsung ke sungaipadahal kegiatan industri ini menjadi salah satu dampak yang membuat perubahan warnaair sunga menjadi keruh bahkan hitam karena cairan industri yang mengandung minyakbahkan kandungan ini dapat membahayakan kehidupan ikan di sungai. Selanjutnya yangdisebabkan oleh limbah pertanian pada saat musim hama, penggunaan beberapa jenis zatyang berlebihan untuk melindungi tanaman-tanaman petani dari para hama dapatmenyebabkan pencemaran pada air yang jika limbah dari pertanian itu tidak diolah dansecara langsung dibuang ke aliran sungai dapat menyebabkan pencemaran pada air sungaitersebut. Ada juga pencemaran yang disebabkan oleh pemukiman di pinggir sungai,warga yang tinggal di tepi sungai membuang sampah serta apa saja langsung ke aliransungai yang membuat sungai menjadi penuh dengan sampah yang kemudian membuatsungai menjadi pendangkalan lalu menyebabkan banjir pada musim hujan, banjir tersebutmembawa bakteri-bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit. Dan kemudianyang terakhir adalah pencemaran air sungai yang disebabkan oleh erupsi gunung merapiyakni karena material erupsi seperti batu, kerikil dan pasir yang biasanya terbawa kealiran air hujan ketika musim penghujan ke aliran sungai yang dekat dengan gunung,material ini dapat menimbulkan banjir bandang yang airnya berlumpur dan juga sangatkeruh. Dampak dari pencemaran air sungai sangat berpengaruh besar bagi kehidupan kitasebagai manusia yakni akan terjadinya banjir air sungai, timbulnya bermacam-macampenyakit, sungai juga menjadi kumuh, kita akan kekurangan air bersih, serta akanmembahayakan kehidupan ikan yang hidup di sungai. Tetapi kita juga memiliki cara agarmengatasi pencemaran sungai tersebut seperti misalnya kita memberikan pendidikankepada masyarakat untuk selalu melindungi dan menjaga kebersihan sungai, mengelolalimbah secara baik agar tidak langsung dialirkan ke sungai, tidak membuat bangunan dipinggir sungai, kita juga harus menanam pohon di pinggir sungai agar tidak terjadi erosisungai, kita juga harus membuat aturan tentang pelarangan membuang sampah danlimbah secara langsung ke sungai, serta yang paling penting adalah kesadaran dari dalamdiri kita sendiri agar terus menjaga dan melindungi sungai agar tidak tercemar dan jugapemerintah harus bertindak secara tegas kepada masyarakat yang membuang sampahsecara sembarangan ke sungai dan pemilik industri yang tidak mengelola limbanya secarabaik sehingga mengakibatkan pencemaran pada air sungai. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang pengelolaan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun mendefinisikan Bahan Berbahaya dan Beracun B3 sebagai zat,energi, dan komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya, baik secaralangsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusak lingkungan juga dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidupmanusia dan makhluk hidup lainnya. Limbah B3 ini bisa menimbulkan dampak yang negatif dan akumulatif, kadarnya jugaakan semakin meningkat. Beberapa pihak yang belum menyadari jika limbah yang telahdihasilkan yakni adalah limbah B3 sehingga penanggulangan limbah B3 ini hanyterpusatkan pada sektor industri. Sungai Citarum adalah salah satu sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi JawaBarat serta menjadi salah satu sungai yang tingkat ketercemarannya tertinggi di dunia dansangat mempengaruhi kehidupan penduduknya untuk memenuhi kebutuhan rumah tanggabahkan untuk lahan pertanian. Kini telah berdiri sekiranya 500 pabrik di sekitar SungaiCitarum yang limbahnya secara langsung mengalir ke Sungai Citarum tanpa pengawasandari pihak yang berwenang. Di Sungai Citarum banyak pula ditemukan bahan-bahankimia berbahaya dan beracun seperti contohnya ditemukan sejumlah logam berat. SungaiCitarum adalah salah sungai yang termasuk di dalam tiga waduk kaskade yang mempunyai masalah terhadap aliran air sungai yang tercemari oleh bahan berbahaya danberacun. Penyebab utamanya yakni dari aktivitas industri dan domestik. Sungai Citarum ini menjadi salah satu sungai yang paling tercemar di dunia. Kinisungai Citarum telah menjadi tempat yang membahayakan bagi masyarakat sekitarnyakarena air yang mengalir di sungainya telah tercemar oleh limbah yang beracun danberbahaya. Penyebab utama dari pencemaran pada sungai Citarum ini yakni berasal darilimbah industri dengan lebih dari industri besar yang tidak mengelola limbahnyadengan baik yang langsung dialirkan ke sungai Citarum ini. Pencemaran yang terjadi di sungai ini telah melampaui batas maksimal pada dayatampung sungainya. Karena kondisi sungaiyang sangat memprihatinkan seperti inilahyang akan menjadi tugas berat bagi masyarakat untuk memperbaikin dan memulihkankeadaan air pada sungai Citarum ini agar menjadi seperti sedia kala. Nyatanya,pencemaran yang diakibatkan oleh industri ini merupakan penyebab dari pencemaranyang mudah untuk diawasi karena kontribusi oleh industri sekitar ini memerlukan izin,sehingga sebenarnya dapat dicegah dan diawasi agar para pemiliki industri dapatmengelola terlebih dahulu sisa dari perindustriannya sampai menjadi aman jika di alirkanpada sungai. Hanya sekitar 20% industri di daerah aliran sungai Citarum yang mengelolalimbahnya dengan baik, selebihnya langsung membuang sisa limbah mereka tanpa diolahterlebih dahulu dan langsung membuangnya ke sungai Citarum sehingga menyebabkanpencemaran ini. Beberapa dari dampak pembuangan limbah berbahaya ini sangat jelas akan merugikanbagi masyarakat yang tinggal di daerah sungai, mereka akan mencium bau yang tidakenak hingga bedampak pada kualitas pada sektor pertanian yang mengairi lahannya darialiran sungai ini karen lahan pertanian di sekitar sungai ini menggunakan air dari anaksungai Citarum secara langsung. Masyarakat juga berpotensi terserang penyakit kulit danpenyakit pada saluran pernapasan karena terhirup zat dari bahan beracun yang terkandungdalam sungai yang telah tercemari itu. Tahun 2016 lalu sebuah organisasi independent yang bergerak dalam aksi lingkunganmengatakan bahwa dampak kerugian ekonomi akibat dari sungai Citarum yang tercemarselama beberapa tahun mendekati total economic valuation yakni sebesar atau kurang lebih 11,4 triliuin. Akibat dari pencemaran ini wargasekitar berpendapat bahwa turunnya kualitas air sehingga para warga membeli air untuk di konsumsi. Dapat dilihat dari kerugian ekonomi yang diakibat dari pencemaran sungaiCitarum ini karena kurangnya pengawasan dari para penegak hukum dan juga kurangefektifnya pemerintah Indonesia dalam pencegahan terhadap pencemaran bahan kimiayang berbahaya dan beracun dari industri ke dalam lingkungan masyarakat. Dan jugadapat dilihat bahwa masih banyaknya industri yang tidak bertanggung jawab terhadaplimbah yang dihasilkannya. Aktivitas yang diakibat oleh pabrik-pabrik yang berdiri di sekitaran Sungai telahmenjadi buah simalakama bagi masyarakat sekitar. Sebab banyaknya industri yang tidakmengelola limbahnya dengan baik dan benar sedangkan masyrakat menggunakan airsungai untuk kebutuhan rumah tangga, irigasi, dan peternakan yang jika air sungaiterkontaminasi zat beracun akan sangat fatal bagi penggunanya. Seharusnya pemilikpabrik mampu mengelola limbah yang dihasilkan oleh industri yang dimilikinya sertapemerintah seharusnya dapat memberikan sanksi terhadap industri yang tidak mengelolalimbahnya dengan baik. Dalam menangani kasus ini sangat dibutuhkan peran dari pemerintah untuk mencegahterjadinya pencemaran pada air sungai lagi. Ada pula beberapa tahapan yang harusdiperbaiki oleh pemerintah agar menstabilkan tata kelola pada limbah perindustrian yakniyang pertama pemerintah harus melakukan audit lingkunga secara menyeluruh terhadapaliran sungai Citarum guna mengetahui sumber apa saja yang menjadi penyebabtercemarnya air sungai tersebut, dan juga kewajiban dari pemerintah pusat, provinsi sertapemerintah kabupaten/kota yang sepenuhnya belum dijalankan. Tetapi peran dari masyarakat sendiri sangat amat dibutuhkan untuk menegur secaralangsung para pelaku industri yang secara langsung membuang limbah industrinya kealiran sungai tanpa mengelolanya terlebih dahulu agar tidak membuang limbahnya secarasembarangan karena dapat membahayakan masyarakat sekitar dan juga hewan hidup didalam sungai tersebut. Pada Agustus tahun 2018 lalu, Polres Karawang dan Komando Distrik MiliterKarawang menutup saluran bagi limbah Usaha Dagang miliki Arka Sinar Karawangkarena perusahaan tersebut menggunakan oli bekas dan membuang limbahnya ke SungaiCitarum. Para aparat mengecor pipa pembuangan yang dibuat oleh pemilik perusahaanyang mengalir langsung ke arah Sungai Citarum untuk membuang limbah dari sisaperusahaan tersebut. Kapolres Karawang berharap setelah para aparat menutup saluran tersebut, pihak dari perusahaan Arka Sina Karawang tidak lagi membuang limbahnya keSungai Citarum, hal itu menjadi peringatan dari Kapolres Karawang. Pipa tersebutdipasang secara diam-diam oleh pihak perusahaan melalui dalam tanah yang secaralangsung mengalir ke Sungai Citarum tetapi kejahatan lingkungan tersebut diketahui olehwarga sekitar karena warga mencium bau tidak sedap dari arah belakang pabrik, tidakhanya itu beberapa warga ada yang terserang penyakit kulit karena dampak daritercemarnya air sungai ini. Sejak beberapa tahun belaknagan para pemerintah Provinsi Jawa Barat telah banyakmelakukan upaya untuk memulihkan Sungai Citarum. Di tahun 200-2003 pemerintahmembuat program “Citarum Bergetar” yang memiliki fokus pada pengendalianpencemaran. Kemudian pada tahun 2013 pemerintah membuat program kembali bernama“Citarum Bestari” yang berfokus pada air Citarum layak minum. Tetapi program tersebutgagal dilaksanakan. Kemudian kini adapula program baru yang dibuat pemerintah sejaktahun 2018, program tersebut bernama “Citarum Harum”. Pada program ini cukupbanyak antusian masyarakat yang ingin membantu. Walaupun belum ada data yangmemperlihatkan bahwa tingkat pencemaran Sungai Citarum berkurang setidaknyabeberapa bagian sungai sudah dapat digunakan untuk beberapa kegiatan. Pada program Citarum Harum ini para aparat negara bekerjasama dengan masyarkatsetempat untuk menanam 125 juta pohon di sekitaran Sungai Citarum. Hingga kini telahmencapai 1,4 juta pohon yang telah ditanam di sekitaran Sungai Citarum. Adapulakendala dari program ini, salah satunya terkendala koordinasi karena program ini banyakmelibatkan kementrian dan lembaga sehingga Gubernur Provinsi Jawa Barat membentukkantor bagi Satgas Citarum dibeberapa tempat agar semua pihak dapat berkoordinasi satusama lain dengan baik. Daftar PustakaBukit, N. T., & Yusuf, I. A. 2002. Beban pencemaran limbah industri dan status kualitas air sungai Citarum. Jurnal Teknologi Lingkungan, 32, E. 2010. Evaluasi Kemampuan Pulih Diri Oksigen Terlarut Air Sungai Citarum Hulu. Jurnal Limnotek, 171, D., Roosmini, D., Pradono, P., & Sabar, A. 2013. Diferensiasi Sumber Pencemar Sungai Menggunakan Pendekatan Metode Indeks Pencemaran IPStudi Kasus Hulu DAS Citarum. RISET Geologi dan Pertambangan, 231, Y. 2012. Distribusi kandungan logam berat Pb dan Cd pada kolom air dan sedimen daerah aliran Sungai Citarum Hulu. Jurnal Perikanan Kelautan, 33.Salim, H. 2002. Beban Pencemaran Limbah Domestik dan Pertanian di DAS Citarum Teknologi Lingkungan, 32, N. 2002. Pengelolaan DAS Citarum berkelanjutan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 32, 82-91. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. TANGSEL, - Cairan limbah berwarna merah yang dibuang ke Sungai Cisadane oleh pabrik pengolahan sampah plastik di Kavling Serpong, Tangerang Selatan, Banten, disebut tak berbahaya. Hal itu diketahui setelah Dinas Lingkungan Hidup DLH Tangerang Selatan Tangsel melakukan penyelidikan dengan mengambil sampel air hingga cairan limbah untuk diuji di sisi lain warga setempat menyatakan, mereka kerap melihat cairan limbah yang dibuang pabrik pengolah sampah itu berganti-ganti warna, berbusa, hingga mengeluarkan bau tidak sedap. Pabrik itu disebut rutin membuang cairan limbah berwarna dan berbau tidak sedap ke Sungai juga Cegah Pencemaran, Pemkot Tangsel Akan Tingkatkan Pengawasan Pabrik di Sekitar Sungai Cisadane "Anak-anak sebenarnya sudah biasa lihat. Rutin dia buang, beda-beda buangnya. Kadang warna coklat, warna-warni. Kadang berbusa," kata seorang warga setempat berinisial G pada 4 Okotber G, cairan limbah dibuang dengan mengalirkannya dari lokasi pabrik lewat pipa paralon ke sungai. "Sebenarnya biasa, cuma kemarin parah banget. Sampai bau. Bau obat kan, dia juga mungkin pakai kimia. Namanya juga daur ulang plastik," ujar G. Hasil laboratorium DLH Tangerang Selatan kemudian melakukan penyelidikan terkait dugaan pencemaran oleh aktivitas pembuangan cairan limbah itu. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Tangerang Selatan, Budi mengatakan, pihaknya sudah mengambil sampel air dan cairan limbah di Sungai Cisadane. Sampel tersebut dibawa ke laboratorium untuk memastikan apakah cairan tersebut mengandung zat yang dapat mencemari air di sungai. "Pengambilan sampel dilakukan oleh UPTD Laboratorium DLH Kota Tangerang Selatan pada tanggal 3 Oktober 2021, dan Laboratorium Lingkungan Independen PT Kehatilab Indonesia pada tanggal 4 Oktober 2021," ujar Budi kepada Kamis 14/10/2021.Menurut Budi, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa cairan berwarna merah yang dibuang pabrik pengolahan sampah plastik itu tak berdampak signifikan atau tidak berbahaya terhadap air di Sungai Cisadane. Pembuangan cairan limbah itu disebut hanya dilakukan sesaat oleh pabrik pengolahan sampah plastik tersebut. Impact Of Liquid Waste In Textile Industry To The Environment And The Application Of Eco-Printing Technique To Reduce The Waste. Textile industry in Indonesia is ever growing, thanks to the increase in demand of various textile products that flows along with trends and seasons. However, the production process usually comes along with liquid waste that could pollute rivers and waters in the country. Therefore, many methods have been used to reduce the waste. One of them is by Eco print technique with coloring agents made of natural materials. With this technique, we hope to improve the sell value as well as creativity in textile industry in Indonesia. This research will be done using qualitative descriptive method with observation , literature study and experiments. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 5Enrico Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan Dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi LimbahDAMPAK LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL TERHADAP LINGKUNGAN DAN APLIKASI TEHNIK ECO PRINTING SEBAGAI USAHA MENGURANGI LIMBAHEnricoUniversitas Ciputra Surabayaenrico Impact Of Liquid Waste In Textile Industry To The Environment And The Application Of Eco-Printing Tech-nique To Reduce The Waste. Textile industry in Indonesia is ever growing, thanks to the increase in demand of various textile products that ows along with trends and seasons. However, the production process usually comes along with liquid waste that could pollute rivers and waters in the country. Therefore, many methods have been used to reduce the waste. One of them is by Eco print technique with coloring agents made of natural materials. With this technique, we hope to improve the sell value as well as creativity in textile industry in Indonesia. This research will be done using qualitative descriptive method with observa-tion, literature study and Liquid Waste, Textile, Eco PrintABSTRAKDampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi Limbah. Industri tekstil di Indonesia semakin bertambah seiiring dengan permintaan beragam produk tekstil yang selalu mengikuti tren mode, dan dalam pengolahannya selalu menghasilkan limbah berupa zat cair yang dapat mencemari sungai dan perairan di Indonesia. Oleh karena itu, banyak cara yang dilakukan dalam usaha mengurangi limbah dari industri tekstil. Salah satunya adalah dengan tehnik Eco Print dengan menggunakan zat pewarna alami. Dengan menggunakan eksplorasi tehnik terse-but juga diharapkan meningkatkan nilai jual dan kreativitas dari produk tekstil di Indonesia. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode kualitatif desktiptif dengan menggunakan tahapan observasi, studi literatur dan Kunci Limbah Cair, Tekstil, Eco Print 6MODA Volume 1 Nomor 1 Januari 2019PENDAHULUANSeiring dengan perkembangan teknologi dan jaman, limbah adalah salah satu permasalahan yang dihadapi dan semakin bertambah, baik dari sisi volume dan jenisnya di setiap daerah di Indo-nesia. Dua jenis limbah yaitu limbah organik dan anorganik dimana limbah anorganik tidak dapat terurai atau mengalami pembusukan alami. Den-gan konsentrasi dan kuantitas tertentu, limbah dapat berdampak negatif terhadapa lingkungan terutama bagi kesehatan manusia. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karak-teristik limbah. Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi dan menanggulangi limbah. Untuk limbah yang bersifat organik dapat dilakukan dengan salah satu caranya adalah pemupukan atau pengomposan, serta pembakaran untuk limbah anorganik. Sampai saat ini, pengolahan limbah masih belum maksimal dikarenakan oleh beberapa faktor seperti kurangnya teknologi untuk mengolah hingga bahaya dari efek samp-ing pengolahan limbah asap dan gas beracun seperti karbon monoksida, ammonia, HCN, dan sebagainya.Salah satu yang menjadi permasalahan ling-kungan adalah adanya pencemaran oleh bahan pewarna tekstil dari industri-industri tekstil yang makin banyak bermunculan karena permintaan pasar atau market fesyen yang dimana tren fe-syen terus berubah mengikuti perkembangan ja-man. Industri tekstil tidak banyak menghasilkan banyak limbah padat. Limbah yang lebih banyak dihasilkan secara volume yaitu limbah cair beru-pa pewarna dalam volume besar ke dalam per-airan di Indonesia baik sungai ataupun selokan. Limbah cair terutama dihasilkan dari proses penyempurnaan tekstil, mengandung bahan-bahan yang dilepas dari serat, sisa bahan kimia yang ditambahkan pada proses penyempurnaan tersebut, dan yang terlepas dengan cara kimia atau mekanik selama proses produksi tekstil ber-jalan. Selain itu, limbah cair dari industri tekstil juga didapat dari cairan kimia dalam mencetak motif pada kain yang dilakukan dengan teknologi mesin cara dilakukan untuk mengolah, me-manfaatkan, dan mengurangi limbah pewarna tekstil. Salah satu cara pengurangan limbah cair berupa pewarna tekstil adalah dengan kembali menggunakan bahan-bahan dari alam sebagai pewarna tekstil dan membuat motif pada tekstil yang disebut Eco Print. Eco Print merupakan tehnik cetak yang menggunakan pewarna alami, yang tidak melibatkan mesin atau cairan kimia. Hingga kini dapat diaplikasikan pada bahan berserat alami seperti kain kanvas atau kain katun yang mampu menyerap warna dengan ini merupakan cara kreatif selain untuk mengurangi banyaknya limbah cair akibat pewarna kimia, juga dapat menambah kreativitas dalam pembuatan variasi tekstil sehingga produk tekstil tersebut memiliki 7Enrico Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan Dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi Limbahnilai jual yang lebih tinggi. Dengan adanya inovasi tersebut, penulis bermaksud ikut serta menanggulangi dampak limbah cair dari pewarna tekstil dengan membahas lebih dalam tehnik eco print dan memberikan inovasi terhadap produk tekstil yang yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, dengan metode pen-gumpulan data, studi literatur, dan juga eksperi-mental. Tahapan yang dilakukan 1. Mulai dari pengumpulan data yang dilaku-kan dengan mengunjungi dan melakukan wawancara secara informal dengan salah satu industri tekstil di Bandung yang meng-gunakan zat kimia dalam pewarnaan tekstil. 2. Studi literatur melalui buku-buku pustaka dan beberapa jurnal yang membahas ten-tang limbah dan pengolahannya. Dilanjutkan dengan eksperimen yang meng-gunakan beberapa jenis tumbuhan seperti daun mangga, daun teh, dan lainnya seb-agai pewarna alami dan motif pada jenis tekstil juga digunakan sep-erti katun dan yang bersifat polyester se-bagai perbandingan warna yang muncul setelah mengalami proses eco dan PembahasanLimbahLimbah merupakan zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadiran-nya pada suatu saat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena dapat menurunkan kualitas lingkungan Zulkii,2014. Menurut Zulkii 2014 limbah dapat dikelompokkan berdasarkan sum-bernya, antara lain a. Limbah rumah tangga yang berasal dari ke-giatan pemukiman penduduk dan aktitas usaha seperti pasar, rumah makan, gedung perkantoran, dan Limbah industri yang merupakan buangan dari proses selama membuat produk dari indsutri Limbah medis berasal dari dunia kesehatan seperti rumah sakit berupa sisa pakai seperti jarum suntik dan Limbah pariwisata yang merupakan hasil buangan dari sarana Limbah pertanian yang berasal dari aktitas pertanian atau Limbah pertambangan yang berasal dari ak-titas di sektor industri 1. Limbah Rumah Tangga di SungaiSumber 8MODA Volume 1 Nomor 1 Januari 2019Sedangkan berdasarkan karakteristiknya Zulkii 2014, Limbah dapat digolongkan menjadi 4 antara lain limbah padat, limbah cair, limbah gas, dan limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun B3. Banyak sedikitnya volume, kandungan zat yang ada dalam limbah, dan secara frekuensi pembuangan limbah sangat mempengaruhi kualitas limbah. Semakin banyak limbah maka dampaknya akan semakin berbahaya, tetapi jika pembuangan limbah semakin sedikit atau berkurang maka limbah tersebut tidak membahayakan. Beberapa dampak negatif yang dihasilkan dari pembuangan limbah yang tidak menjalani pengolahan dengan benar terutama limbah bersifat cair, antara lain 1. Menyebabkan pencemaran dan kontami-nasi pada air permukaan dan setiap tetes air yang digunakan oleh Mengganggu bahkan dapat mematikan ke-hidupan dan ekosistem Menimbulkan bau hasil dari dekomposisi zat anaerobik dan anorganik4. Menghasilkan lumpur yang berdampak pe-nyumbatan yang dapat menimbulkan banjir Chandra, 2006.Figur 2. Limbah Cair Tekstil di Sungai CitarumSumber Cair TekstilDi Indonesia industri tekstil merupakan salah satu penghasil devisa negara, dimana pergerakan dan perubahan tren fesyen sangat cepat menye-babkan permintaan tekstil semakin besar. Pence-maran industri dalam bentuk zat cair merupakan masalah yang sangat besar pada pengendalian dampak lingkungan pada industri tekstil. Limbah dan emisi merupakan non product output dari ke-giatan industri tekstil, khususnya di dalam proses produksinya mempunyai unit nishing-pewar-naan dyeing yang mempunyai potensi sebagai penyebab pencemaran air dengan kandungan amoniak yang tinggi. Dalam beberapa contoh kasus pembuangan limbah cari dengan kandun-gan kimia yang melebihi baku mutu seperti terjadi pada pabrik tekstil yang salah satunya terletak di kota Bandung, sangat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Baku mutu yang tinggi menjadi pe-nyebab pendangkalan, kekeruhan pada air me-nyebabkan sinar matahari terhalang untuk ma-suk ke dalam dasar air sehingga proses dalam ekosistem pada sungai tidak dapat berlangsung. Selain itu menyebabkan bau busuk pada air dan mengakibatkan kematian pada biota air. Zat warna tekstil merupakan zat warna yang mempunyai kemampuan untuk diserap oleh se-rat tekstil, merupakan gabungan dari senyawa organik tidak jenuh, kromofor gugus pembawa warna dan auksokrom gugus yang dapat me-ningkatkan daya kerja kromofor, sehingga op-timal dalam pengikatan dengan serat tekstil. 9Enrico Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan Dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi LimbahLimbah cair yang dihasilkan dalam proses pewar-naan tekstil berupa cairan berwarna merupakan senyawa kimia sintetis, mempunyai kekuatan pencemar yang kuat dengan nilai COD Chemi-cal Oxygen Demand dan BOD Biological Oxy-gen Demand tinggi dan bahan-bahan lain dari zat warna yang dipakai. Salah satu contoh hasil percobaan di laboratorium BBT Balai Besar Tek-stil menunjukkan bahwa air dari limbah cair tek-stil yang mengandung beberapa zat warna reak-tif sebanyak 225 mg/l mempunyai COD sebesar 534 mg/l dan BOD 99 mg/l. Pewarna yang umumnya digunakan hingga 80% proses pengerjaan dalam industri tekstil adalah pewarna jenis azo Zolinger 1987 dalam m. sudha 2014. Pewarna jenis azo dapat membuat warna tekstil jelas dan cerah. Kurang lebih ada 3000 jenis pewarna azo yang lazim digunakan dalam industri tekstil, juga digunak-an pada industri kulit, kosmetik, makanan, dan kertas. Pewarna azo tergolong limbah yang su-lit untuk diuraikan degradasi dan pada kadar tertentu bersifat toksik dan karsinogenik Dewi, S,R & Lestari, Dalam pewarna jenis azo juga terdapat auksokrom atau radikal yang mengikat kromofor sehingga warna akan terikat dalam serat tekstil. Ikatan kedua gugus terse-but menyebabkan zat warna azo tidak dapat hilang dari perairan. Limbah pewarna azo yang dibuang ke dalam sungai dapat mempengaruhi transparansi warna air sungai sehingga sinar matahari terhalang masuk ke dalam dasar sun-gai, juga bersifat toksik mengurangi kadar oksigen dan mutagenik terhadap organisme dalam air sungai. Nirmalarani 1988 dalam 2014 menyebutkan jika pewarna azo dapat mengurangi esiensi germinasi benih dan pertumbuhan tumbuhan, sedangkan dalam kadar konsentrasi yang lebih tinggi mampu menghambat pertumbuhan tunas dan akar. Solusi Penanggulangan Limbah Cair TekstilDalam penggunaannya, zat kimia seperti pewar-na azo yang berlebihan sangat dapat mencemari lingkungan khususnya perairan di Indonesia dan juga dapat menjadi bencana ekologis bagi manu-sia. Perlunya regulasi dalam penggunaan zat kimia untuk kebutuhan produksi dan treatment limbah cair tekstil baiknya disertai implementasi dalam re-alitanya. Beberapa cara sudah mulai dilakukan oleh produsen-produsen industri tekstil untuk menguran-gi limbah cair tekstil, beberapa diantaranya a. Pengolahan limbah cair secara biologis ala-mi pada prinsipnya, dengan memanfaatkan mikroorganisme yang dapat menguraikan zat organik terlarut dalam air limbah menjadi ba-han seluler yang baru dan sumber Pengolahan air limbah menggunakan ban-tuan alat instalasi dengan 3 tahapan treat-ment, yaitu menyaring lter, menstabilkan zat organik dalam limbah, dan menghilan-gkan unsur-unsur kimiawi dan mikroorgan-isme Penurunan kadar warna, COD dengan menggunakan teknologi pengaruh tegangan 10MODA Volume 1 Nomor 1 Januari 2019d. Penggunaan bahan pewarna alami natural dye untuk sektor industri UKM, danmasihban-yakcaraatautehnik lain yang digalakkanindus-tri-industridan pelaku mode di Tekstil Alami danTehnik Eco PrintPenggunaan pewarna alami natural dye untuk tekstil pada dasarnya sudah dilakukan sejak lama, akan tetapi seiring dengan besar dan vari-atifnya permintaan akan tekstil, industri-industri mulai beralih ke pewarna sintetik. Saat ini peng-gunaan pewarna alami kembali banyak digunak-an, terkait dengan proses produksinya yang ra-mah lingkungan, tuntutan masyarakat sekarang yang peduli terhadap lingkungan, terutama di negara maju. Pewarna alami memiliki beberapa kekurangan dibandingkan pewarna sintetik, diantaranya warna yang dihasilkan kurang beragam, mudah memudar, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk proses produksi tekstil. Tetapi beberapa kelebihan penggunaan pewarna alami yang dapat diaplikasikan ke dalam dunia mode selain mengurangi limbah cair tekstil, juga warna kain yang dihasilkan lebih eksotis dan elegan, variasi motif dan warna yang didapatkan dari bahan Figur 2. Pengolahan Limbah Cair Tekstil di PT Gistex, Bandung Sumber 11Enrico Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan Dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi Limbahalami seperti tumbuhan tehnik eco print. Zat pewarna alami merupakan zat warna alami yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Beberapa tumbuhan yang sering dipakai untuk mendapatkan warna-warna pada tekstil dian-taranya 1. Daun/ranting tanaman indigo/Tarum/Nilo In-digofera tinctoria untuk warna biru2. Pucuk daun teh tua, kulit batang kayu Ma-honi, daun jati untuk warna coklat3. Tanaman mengkudu, kayu keras tanaman secang untuk warna merah4. Daun pohon mangga atau jambu biji untuk warna hijau5. Kunyit, kayu soga, dan kayu tegeran untuk warna kuning, dan printing adalah tehnik dimana bagian-bagian dari tanaman, baik itu bunga dan daun mening-galkan bentuk, warna, dan tanda pada kain. Daun dan bunga yang diproses melepaskan zat warna yang ada dalam tanaman tersebut secara alami, menciptakan motif cetak bentuk daun dan bunga sesuai yang digunakan. Tehnik dan hasil dari eco printing berbeda den-gan tehnik membatik, dalam proses pewarnaan tekstil dengan tehnik eco printing semuanya menggunakan bahan-bahan alami berbasis tum-buhan. Sedangkan batik walaupun alami, namun dalam pengerjaannya tetap menggunakan bahan kimia seperti lilin. Tehnik eco printing juga dapat menciptakan mo-tif batik seperti yang sudah dilakukan oleh be-berapa pengrajin di Indonesia, dalam proses pengerjaan motif sama dengan pembuatan sketsa batik. Beberapa bahan yang perlu di-siapkan untuk melakukan proses eco printing pada tekstil adalah • Kain tidak mengandung polyester yang su-dah di mordan dalam larutan tawas • Daun dan bunga dari berbagai macam tana-man sesuai kebutuhan corak dan warna• Kayu / pipa logam untuk menggulung kain dan tali / benang untuk mengikat gulungan• Cuka untuk merendam daun dan bunga yang akan dipakai• Kompor, untuk mengukuskain yang sudah dig-ulung dan diikat selama kurang lebih 2 jamFigur 3. Hasil Penggunaan Pewarna Alami pada KainSumber cara dilakukan selain sebagai pewar-na utuh tekstil, juga membuat motif pada tekstil seperti digunakannya tehnik membatik dengan pewarna alami dan juga yang akan dibahas adalah tehnik eco printing. 12MODA Volume 1 Nomor 1 Januari 2019Proses pengerjaaneco printing memang membu-tuhkan waktu yang lumayan panjang, tetapi hasil yang didapatkan bervariasi dan kadang mengejutkan karena warna yang dihasilkan dari bunga dan daun yang tercetak beda dengan warna aslinya. Para pengrajin dengan tehnik eco printing dapat bereksplorasi dan berinovasi dengan berbagai macam jenis tumbuhan dan terus meningkatkan kualitas produk tekstil yang dihasilkan. Di dalam tehnik eco print sendiri terdapat beragam tehnik yang dipakai mulai dari tehnik ikat-rebus, tehnik memukul-mukul, dan menjemur. Dengan beragam inovasi yang dapat dihasilkan dengan tehnik eco printing, para pengrajin, pelaku mode, dan industri sektor UKM dapat meningkatkan nilai jual dari produk tekstil dan fesyen yang dihasilkan. Dengan meningkatnya nilai jual produk, UKM dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih tinggi bahkan ekspor kebeberapa negara yang memperhatikan mode dan detail seperti negara Jepang dan bagian 4. Proses Eco PrintingSumber Eksplorasi Tehnik Eco Printing pada ScarfSumber Karya Mahasiswa FDB UCFigur 6. Eksplorasi Kombinasi Pewarna Alami Daun Teh dan Tehnik Eco PrintingSumber Karya Irene PaulinaDari hasil pembahasan di atas, dapat disimpul-kan beberapa hal 1. Bahwa limbah cair dari proses pewarnaan tekstil sangat berdampak besar pada pence-maran lingkungan. Proses pewarnaan tekstil dengan pewarna sintetik memang lebih mu-dah diproses dan dapat membuat ragam 13Enrico Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan Dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi Limbahwarna lebih cerah dan matang, tetapi dalam kadar tertentu bersifat toksik dan karsinoge-nik pemicu kanker.2. Dengan mengganti pewarna sintetik men-jadi perwarna alami dari tumbuhan sebagai pewarna tekstil dapat menjadi gerakan/kam-panye untuk ikut mengurangi limbah tekstil. Karena di negara-negara maju juga sudah mulai memperhatikan hal-hal Tehnik eco printing dengan menggunakan pewarna alami menjadi salah satu alternatif inovasi dalam industri tekstil dalam mengu-rangi limbah cair tekstil dan meningkatkan kualitas produk tekstil serta nilai RUJUKANChandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. dan Lestari, S. 2010. Dekolorisasi Limbah Batik Tulis menggunakan Jamur Indigenous Hasil Isolasi pada Konsentrasi Limbah yang 5 2, 75-82Kristianto.2004. Ekologi Industri. Yogyakarta Endang, dkk. 2009. Zat Pewarna Tekstil Dari Kulit Buah Manggis. UNS, M. 2014. Microbial Degradation of AzoDyes A Review, International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 3 2, 670-690W. Wesley, 2000. Industrial Water Pollution Control. New York McGraw Hills Arya. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan, Cetakan Keempat. Yogyakarta Anastasia. 2013. Pewarna Alam Dari EkstrakTanaman Dan Aplikasinya Di Usaha Kecil MenengahTekstil Indonesia. Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia V. SurakartaZhou H. and Smith 2002. Advanced technologies in water and wastewater treatment, Journal Environmental Engineering Science, 1, H. 1987. Synthesis, Properties and Application of Organic Dye and Chemistry, VCH New York, H. 1991. Color chemistry Synthesis, Properties and Application of Organic Dyes and Pigments. 496, Arif. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta. SalembaTeknika. ... In terms of volume, the textile industry does not generate much waste in the form of solid waste, but it does generate waste in the form of dyes, which are later channeled into waters, both rivers and sewers. Liquid waste from the textile industry is mainly generated from the remains of chemicals used during the textile dyeing process Enrico, 2019. In commemoration of river day on July 27, 2021, the Central Statistics Agency BPS noted that at least 46 percent of rivers in Indonesia are in a heavily polluted condition. ...Nadia Givani SihotangRuth Yohana SaragihDewan Dinata Tarigan Murniaty SimorangkirUlos is a type of traditional woven fabric that is often used for traditional ceremonies in the Batak tribe. Although ulos with natural dyes are more valuable, ulos weavers have switched to synthetic dyes due to the difficulty of the dyeing process with natural dyes. This research aims to make natural dyes from extracts of plants. Salaon plants Indigofera tinctoria L, ketapang Terminalia catappa, and cocoa Theobroma cacao L are types of plants that are easily available in the North Sumatra region and can be used as natural dyes. BATAK-Co BATAK-Colour ulos batak natural dye paste is a dyeing product in the form of a paste that can be used to dye yarn to be woven into ulos. The product is made through an extraction and fixation process with whiting, tunjung, and alum, as well as deposition and filtering processes, so that a BATAK-Co product is obtained Ulos Batak Natural Coloring Paste with 3 color choices, namely blue from salaon leaf extract, black from ketapang leaf extract, and red from cocoa fruit peel extract. The spectra of the three dyestuffs have been identified using FT-IR. Through the entrepreneurship student creativity program, BATAK-Co ulos batak natural dye paste products have been produced, packaged, and marketed both directly to ulos weavers and through social media, and have a great opportunity to become new entrepreneurs.... However, behind its large contribution to the economy, the production process in the textile industry is usually accompanied by liquid waste that can pollute domestic rivers and waters Enrico, 2019. Among the G20 countries, Indonesia is ranked the second highest in water pollution caused by the textile industry with slightly below Turkey Paraschiv et al., 2015. ...Purpose As a leading sector that has entered the international market, the Indonesian Textile and Apparel T&A industry has begun to focus on sustainability issues; however, this study is still limited. This paper aims to conduct a systematic review and explore future research opportunities in developing sustainable supply chain management SSCM in the T&A industry in Indonesia, particularly in the small- and medium-sized enterprise SME sector. Design/methodology/approach A systematic literature review SLR through five academic databases, including Science Direct, IEEE Explore, Scopus, Google Scholar and Web of Science, was conducted and followed by a content analysis of the selected papers. Findings Directions for future research include designing a standardized and sustainable measurement of SSCM performance; analyzing SSCM practices in T&A SMEs through the concept of sustainable entrepreneurs; and exploring the application of a circular economy in the T&A industry, known as circular fashion, which is preferred by the community, affordable and environmentally friendly. Research limitations/implications This research only used secondary data. In-depth interviews with relevant experts should also be conducted to get a more comprehensive picture of this issue. Originality/value To the best of the author’s knowledge, this is the first SLR analyzing the implementation of SSCM in the T&A industry in as batik dyes are textile dyes which difficult to degradate. Fungus as bioremidiation organism are choosed to decolorize the dyes because its transformation ability, it can degradate toxic dyes component. The aim of research are to explore the fungus from Sokaraja-Banyumas batik industrial dyestuff, to know potential indigenous species wich can degradate it, to know dyestuff consentration which is of research showed that the isolation process of indigenous fungi from batik dyestuff in District Sokaraja Banyumas produce 4 isolates that have the potential dekolorization, they are 3 isolates of the genus Fusarium, and 1 isolate of the genus Aspergillus. That indigenous fungus can be used to decolorize dyestuff batik the decolorize percentage Hongde ZhouDaniel W. SmithThe use of conventional water and wastewater treatment processes becomes increasingly challenged with the identification of more and more contaminants, rapid growth of population and industrial activities, and diminishing availability of water resources. Three emerging treatment technologies, including membrane filtration, advanced oxidation processes AOPs, and UV irradiation, hold great promise to provide alternatives for better protection of public health and the environment and thus are reviewed in this paper. The emphasis was placed on their basic principles, main applications, and new developments. Advantages and disadvantages of these technologies are compared to highlight their current limitations and future research needs. It can be concluded that, along with the growing knowledge and the advances in manufacturing industry, the applications of these technologies will be increased at an unprecedented WesleyhijoContendido Fuente y características de aguas residuales industriales; Procesos de tratamiento de aguas residuales; Tratamiento previo y primario; Coagulación, precipitación y retiro de metales; Aeración y transferencia de masa; Principios de oxidación biológica aeróbica; Procesos biológicos de tratamiento de aguas residuales; Adsorción; Intercambio iónico; Oxidación química; Disposición y manejo de desechos; Miscelánea de procesos de Kesehatan LingkunganBudiman Daftar Rujukan ChandraDAFTAR RUJUKAN Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Pewarna Tekstil Dari Kulit Buah ManggisEndang KwartiningsihKwartiningsih, Endang, dkk. 2009. Zat Pewarna Tekstil Dari Kulit Buah Manggis. UNS, Pencemaran Lingkungan, Cetakan KeempatArya WardhanaWardhana, Arya. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan, Cetakan Keempat. Yogyakarta Alam Dari EkstrakTanaman Dan Aplikasinya Di Usaha Kecil MenengahTekstil Indonesia. Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia VAnastasia WheniWheni, Anastasia. 2013. Pewarna Alam Dari EkstrakTanaman Dan Aplikasinya Di Usaha Kecil MenengahTekstil Indonesia. Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia Ilmu LingkunganArif ZulkifliZulkifli, Arif. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta. SalembaTeknika.

limbah industri dapat mencemari sungai karena banyak mengandung